Sabtu, 21 Februari 2015

ANTARA MANUSIA, BATU AKIK DAN BATU MULIA MODERNLITHICUM ( BATU MODERN )

Ali Sofyan al Ekra’i
Manusia diciptaan dari segumpal darah yang sebenarnya adalah hakikat dari intisari alam. Sebenarnya hubungan manusia dengan alam sekitar merupakan sunnatullah yang harus kita jaga dan jangan sampai kita merusaknya. Kelebihan manusia dengan akal dan hati merupakan anugerah tertinggi dibanding ciptaan Allah SWT., Lainnya. Bila kita menengok ke belakang tentang bagaimana manusia bisa memanfaatkan benda untuk menunjang kehidupannya. Dalam hal ini penulis akan membagi beberapa zaman yang berhubungan antara manusia dengan batu sesuai dengan zamannnya.
1. Zaman batu tua (palaeolithicum) Pada zaman ini memiliki ciri-ciri khusus, yaitu: a. Peralatan terbuat dari batu atau tulang yang masih kasar. b. Jenis alat yang dipergunakan adalah kapak genggam, kapak perimbas dan alat serpih. c. Manusia hidup mencari makan dengan meramu dan berburu. d. Bertempat tinggal secara nomaden (berpindah-pindah). e. Belum mengenal seni. 2. Zaman batu madya (mesolithicum) Zaman batu madya (mesolithicum) memiliki ciri-ciri khusus yang hampir sama dengan zaman palaeolithicum. Namun, ada beberapa tambahan sebagai beriukut: a. Ditemukan Kjokkenmoddinger, yaitu: bukit-bukit karang hasil sampah dapur. b. Ditemukan Abris Sous Roche, yaiu gua-gua sebagai tempat tinggal. c. Manusia zaman ini sudah mengenal seni yang berupa lukisan pada dinding gua. Lukisan ini berbentuk cap tangan dan babi hutan. d. Alat yang digunakan disebut peble atau kapak Sumatera. e. Sudah mulai mengenal kepercayaan. 3. Zaman batu muda (neolithicum) Zaman ini merupakan revolusi pada masa prasejarah. Telah terjadi perubahan yang mendasar pada corak kehidupan dan cara bertempat tinggal maupun peralatan hidupnya. Zaman ini telah mengenal hasil-hasil kebudayaan sebagai berikut: a. Peralatan sudah dihaluskan bahkan diberi tangkai. b. Jenis alat yang diguakan adalah kapak persegi dan lonjong. c. Pakaiannya terbuat dari kulit kayu. Perhiasannya terbuat dari batu dan manik-manik. d. Telah bertempat tinggal menetap/sedenter. e. Telah memiliki kemampuan bercocok tanam. f. Telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. 4. Zaman batu besar (megalithicum) Disebut zaman batu besar karena hasil-hasil kebudayaan umumnya terbuat dari batu dalam ukuran besar. Adapun hasil-hasil kebudayaan zaman ini adalah benda-benda berikut: a. Menhir: yaitu suatu tugu yang terbuat dari batu besar. Biasanya menhir ini digunakan untuk tempat memuja arwah leluhur. b. Dolmen: yaitu meja batu yang digunakan untuk meletakkan sesaji. c. Kubur batu: yaitu tempat menyimpan mayat. Kubur batu ini berbentuk persegi panjang, dan terbuat dari lempengan-lempengan batu. d. Waruga: adalah kubur batu yang berbentuk kubus. e. Sarkofagus: adalah kubur batu yang berbentuk lesung. Sarkofagus terbuat dari satu batu. f. Punden berundak: merupakan suatu bangunan yang terbuat dari batu. Batu-batu itu di susun berundak-undak atau bertingkat. ( Sumber : Zaman batu, google.com ) Dalam hal ini penulis akan menambahnya dengan : 5. Zaman batu modern (modernlithicum) Zaman batu modern adalah bagaimana eofuria manusia yang pada hakikatnya batu dijadikan sebagai kebutuhan tertier dalam kehidupan. Batu modern di kelompokkan penulis menjadi dua yaitu batu akik dan batu mulia ( permata ).
a. Batu akik Batu akik adalah batu yang banyak di jumpai dan dipakai oleh khalayak masyarakat khususnya di indonesia sebagai asesoris yang menghiasi leher, telinga, jari dan anggota tubuh lainnya dengan berbagai tujuan. Misalnya : 1. Seorang paranormal identik dengan batu akik yang penuh menghiasi jari dengan ukuran yang kadang tidak standar dari ukurannya. 2. Pemakaian batu akik untuk kesembuhan, tolak bala, keselamatan, pengasihan, kewibawaan dsb. 3. Hanya sekedar senang memakai tanpa mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas. 4. Tujuan pemakain batu akik bisa juga mengarah pada status sosial atau menunjukkan ciri dan latar belakang seseorang.
Sebenarnya mendapatkan batu akik adalah sangat mudah kita dapat di sekeliling kita, daerah penghasil batu akik misalnya pacitan, garut dan daerah lain tersebar di seluruh indonesia dengan corak yang berbeda dan tentunya semua tinggal bagaimana cara membuatnya dan hasil finishingnya serta ring (pengikat batu tersebut). Jenis-jenis batu akik yang banyak kita jumpai jenis sulaiman, cempaka madu, duri bulan, pandan, anggur, badar besi dan lain sebagainya. Pada umumnya batu akik dari segi harga jualanya lebih rendah dari batu yang dikategorikan batu mulia (permata).
Demikian sekilas pengetahuan yang bisa saya sampaikan, semoga bisa memberi inspirasi bahkan tukar pengertian dan saling memberi manfaat. Nantikan ulasan saya tentang batu mulia serta hubungan manusia dengan batu tinjauan dari beberapa aspek kehidupan. Wallahu A’lam bi Showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar